Monthly Archives: December 2021

Petak Umpet

Kamar kita semakin terasa sesak. Kesepian yang akhir-akhir ini rajin bertamu melahap habis udara di dalamnya.

“Baru pulang?”

Tirai kamar kita mulai kewalahan mengikat lapis-lapis senja yang memberontak melepaskan diri. Aku duduk di atas dipan membelakangi jendela. Kamu memunggungiku menghadap pintu. Perlahan, tanpa izin, siluetku memberanikan diri untuk memelukmu dari belakang.

“Sedang ada deadline di kantor. Setelah ini aku ke dapur. Mau dimasakin apa? Tapi nanti makan sendiri ya, aku sudah kenyang.”

Tanpa jeda, rentetan kalimat itu mengalir. Terpantul dari daun pintu dan bergema sampai ke atas dipan tempatku masih diam menunggu. Aku tengadahkan tangan, berusaha menangkap keberadaanku di dalamnya. Kosong.

You are good at hiding.

“Tidak usah.”

Aku menunggu. Tapi kamu hanya bangkit dan justru sibuk membereskan kertas dan pensil yang berserakan di lantai.

“…”

Kamu sibuk tanpa bicara. Aku diam saja dan mulai berhitung mundur. Memantapkan hati.

***

Grek.

Jendela sebesar pintu yang sudah lama tanpa geming itu aku paksakan untuk terbuka. Semilir angin dan suara-suara berserakan mulai datang memenuhi kepalaku.

“Mau sampai kapan kamu bersembunyi?”

Aku setengah berteriak. Sepi. Hanya ada tumblr setengah penuh yang duduk bosan di sudut kamar. The lady of liberty yang menatapku kasihan.

“Sudah mau malam. Aku menyerah, pulang lah.”

Aku duduk mendekap lutut. Mulai berhitung mundur dari angka sepuluh sambil sesekali mengintip, berharap kamu akan keluar dari tempat persembunyianmu.

***

Esoknya aku terbangun sendirian. Masih sebagai setan penjaga gawang.

“Keluar lah.”

Gemanya hilang ditelang langit.

“Aku mengaku kalah.”

Suaraku semakin lirih. Tertimbun suara-suara berserakan yang masih hilir mudik diantara lembaran-lembaran tirai yang tertiup angin.

Ego yang biasanya menggunung itu tiba-tiba hilang, menyisakan lubang hitam yang terasa sakit ketika terpegang.

Aku menengok. The lady of liberty meletakkan obornya dan melambaikan tangan ke arahku. Ia mendekat, aku lebih mendekat.

Aku minum seteguk dari pinggir tempat bibirmu bersandar sebelumnya.

Hangat.

Teguk berikutnya dan aku melihat sosokmu samar-samar.

You were good at hiding.

“Nanti kita main petak umpet lagi ya.”

Aku berhitung mundur lagi. Kemudian hitunganku berakhir di angkat empat.

***

On Friday, K Prefectural Police identified two dead bodies in a rural apartment. The bodies were discovered at around 10:15 a.m. by the landlord after the neighbors complained of a foul smell coming from the house and informed the police. When the police arrived, the dead bodies were found in the bedroom and inside the bathroom. The postmortem examination reveals that that the man allegedly committed suicide after killing the woman by giving her poison. According to the neighbors, there has been rumors that the man has been suffering from a disease — which was not identified — for a long time.

* terinspirasi dari lagu Kakurenbo (かくれんぼ) oleh Yuri (優里)